أَهْلًا وَسَهْلًا

Data Kementrian Agama RI

Menurut data terbaru dari EMIS Kementerian Agama pada akhir tahun 2024, jumlah Pusat Kegiatan Pendidikan Pesantren Salafiyah (PKPPS) di Indonesia mencapai 2.166 lembaga yang tersebar di 32 provinsi. Setiap PKPPS menjadi tempat belajar dan pembinaan yang berfokus pada pendidikan agama, sekaligus memberikan akses kepada santri untuk mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman.

Lembaga-lembaga ini menaungi total 245.647 santri yang terdaftar dalam tiga jenjang pendidikan: Ula, Wustha, dan Ulya. Jenjang Ula setara dengan pendidikan dasar, Wustha setara dengan pendidikan menengah pertama, dan Ulya setara dengan pendidikan menengah atas. Selain santri, terdapat pula 23.482 tenaga pendidik yang terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, bimbingan, dan pembinaan di seluruh PKPPS.

Data ini mencerminkan komitmen yang terus meningkat dalam mendukung pendidikan berbasis pesantren yang inklusif dan merata di seluruh Indonesia. Setiap tahun, pendidikan di PKPPS semakin berkembang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang berbasis agama sekaligus keterampilan hidup bagi para santri. Melalui pendekatan ini, PKPPS terus berupaya membentuk generasi santri yang tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki keahlian yang relevan dan bermanfaat untuk masa depan.

keunggulan PKPPS

Di Pusat Kegiatan Pendidikan Pesantren Salafiyah (PKPPS), rasa bangga memenuhi hati para santri dan asatidz. Bagi para santri, PKPPS bukan hanya tempat belajar, tetapi juga menjadi ruang yang memupuk nilai-nilai luhur, disiplin, dan keilmuan. Di sini, mereka mendapatkan pembelajaran agama yang mendalam, sekaligus pelajaran hidup yang membentuk pribadi berakhlak mulia, mandiri, dan siap menghadapi berbagai tantangan. Setiap santri membawa semangat untuk belajar dan berkembang, mengukir masa depan mereka dengan nilai-nilai Islam yang kokoh.

Di sisi lain, para asatidz merasa terhormat atas tugas mereka sebagai pembimbing dan pendidik yang mewariskan ilmu dan akhlak kepada generasi muda. Bagi mereka, mendidik di PKPPS adalah panggilan hati untuk mencetak santri yang tak hanya cerdas dalam ilmu agama, tetapi juga tangguh secara mental dan berjiwa sosial. Dengan dedikasi tinggi, mereka mendampingi santri dalam setiap langkah perjalanan intelektual dan spiritual, memberi contoh melalui keteladanan, dan mengajarkan pentingnya hidup berlandaskan keimanan.

PKPPS juga menjadi simbol kebanggaan karena lembaga ini mengintegrasikan pendidikan agama dengan keterampilan hidup yang dibutuhkan dalam dunia modern. Setiap hari, santri dan asatidz bersama-sama membangun suasana belajar yang penuh semangat, kekeluargaan, dan kerja sama. Mereka bangga menjadi bagian dari lembaga yang mendukung visi Islam rahmatan lil ‘alamin dan membekali para santri dengan keterampilan yang berguna bagi masyarakat luas.

Di PKPPS, baik santri maupun asatidz berjalan berdampingan, berbagi kebanggaan dalam peran dan tanggung jawab masing-masing. Mereka bersama-sama membangun masa depan yang cerah, penuh keyakinan, bahwa ilmu dan iman yang ditanamkan di sini akan menjadi penerang di tengah masyarakat.